DotCom Bubble
March 7th, 2010, Written by: | Categories: Internet

Untuk mengetahui mengapa bisa sampai terjadi kejadian seperti ini maka ada baiknya kita menelusuri kembali ke beberapa tahun sebelumnya.  Diperkirakan tanda-tandanya sudah dimulai pada tahun 1998. Pada saat itu dunia mulai memperhatikan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Internet. Para investor percaya bahwa perusahaan maya pasti akan menghasilkan keuntungan besar apalagi karena menggunakan teknologi maju. Oleh karenanya mereka tidak segan-segan memberikan kucuran dana yang banyak kepada perusahaan maya yang baru saja berdiri. Bahkan ada perusahaan yang sengaja menambahkan awalan “e-” atau berakhiran “.com” untuk membuat saham mereka meroket.

Gelembung naiknya cepat namun juga gampang pecah

Banyaknya investor yang ingin mengucurkan dana inilah yang menyebabkan harga-harga saham berbagai perusahaan dotcom naik secara drastis dan membuat pemiliknya tiba-tiba menjadi miliuner. Tidak aneh kemudian perusahaan-perusahaan yang tiba-tiba menjadi perusahaan kaya ini kemudian mengeluarkan uang secara berlebihan. Seperti uang liburan yang tinggi untuk karyawannya atau pembelian peralatan bisnis yang sangat mewah. Eksekutif ataupun karyawan yang digaji dengan opsi saham (daripada uang tunai) tentunya menjadi kaya mendadak , juga ikut-ikut menginvestasi ke saham dotcom lain.

Gelembung yang naiknya sangat cepat, pada akhirnya juga harus pecah. Itulah yang terjadi pada gelembung dotcom. Pada tanggal 10 Maret 2000, nilai saham di NASDAQ yang selama ini naik, mulai menunjukkan penurunan. Diduga salah satu penyebab turunnya harga saham pada hari itu adalah munculnya permintaan penjualan saham yang bernilai multi-miliar dollar pada saham-saham berteknologi tinggi. Nilai NASDAQ yang berada di puncak 5.048,62 mengalami penurunan sampai menjadi 4.580 pada tanggal 15 Maret.

Salah satu alasan lain juga disebabkan persiapan pengalihan Y2K yang membutuhkan biaya bagi perusahaan. Alasan lain juga dikarenakan kinerja yang sangat kurang oleh retailers di Internet dalam melewati musim Natal 1999. Hasilnya baru ketahuan pada bulan Maret, sebab Maret merupakan waktu laporan perusahaan dikeluarkan.

Sampai tahun 2001, gelembung ini turun sampai dengan kecepatan tinggi. Perusahaan-perusahaan yang bangkrut akibat kejadian ini seperti Boo.com, Startups.com, eToys.com, Webvans, Pets.com, Kozmo.com, Flooz.com, MVP.com, Go.com, Kibu.com, GovWorks.com dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan lainnya mengalami kerugian mencapai jutaan dolar atau mempunyai utang yang menumpuk.

Kejadian ini memberikan pelajaran bagi kita semua. Pada waktu itu perusahaan-perusahaan besar betul-betul mengacuhkan hal-hal yang mendasar dan mengasumsi bahwa dengan atas nama Internet, apa pun dapat dijual secara online dan seseorang dapat menjadi penguasa pasar dalam semalam. Banyak perusahaan mengabaikan aturan dasar bahwa untuk mendapatkan pangsa pasar diperlukan ketekunan untuk menggaet target pasar dan basis konsumen. Jika sebuah ide ternyata sukses di Amerika, diasumsikan bahwa di belahan dunia lain juga akan sukses yang pada akhirnya terbukti tidak demikian.

Oleh karenanya perlu diingat fundamental (dasar) sangat penting. Perusahaan harusnya mempunyai rencana bagaimana mendapatkan keuntungan. Fakta yang terjadi pada perusahaan ini adalah bahkan ada yang sepertinya terkesan tidak mencari profit selain mendapatkan nilai saham tinggi ketika go public.

Kehidupan tidak berubah dalam semalam! Orang mengira Internet memungkinkan mereka untuk mengubah gaya hidup. Mereka mengira orang-orang akan membeli di Internet dan membeli di toko nyata akan menjadi sejarah. Padahal mereka tidak memperhitungkan hal-hal fundamental yang sangat krusial seperti konsumen harus membayar uang pengiriman yang tinggi. Mereka percaya bahwa semuanya akan membeli sayur-sayuran atau memesan pizza secara online. Faktanya, hal itu tidak terjadi. Semuanya hanyalah angan-angan belaka karena pada dasarnya mereka tidak memiliki model bisnis yang realistis. Ingatlah satu hal bahwa bahkan internet yang diciptakan pada tahun 1950, tidak populer sampai tahun 1990an. Jika ada perusahaan yang mengatakan kebiasaaan hidup akan berubah dalam waktu dekat, tetaplah skeptis. Walau konsep itu realistis, minimal butuh tahunan untuk menjadi kenyataan.

Intinya tetaplah menerapkan rencana bisnis yang realistis jika Anda menjalankan usaha di dunia maya!

4 Responses to “DotCom Bubble”

Leave a Reply