Tidak dipungkiri seiring berkembangnya Internet, jumlah informasi yang tersebar meningkat drastis. Kita bisa mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini tanpa harus menunggu koran langganan datang keesokan harinya. Kita bebas mencari informasi yang diinginkan tanpa harus menunggu jam tayang siaran televisi.
Internet bisa sedemikian cepat meng-update informasi tidak lain dikarenakan setiap orang bebas berkontribusi informasi baru di dalam internet. Masalahnya, karena semua orang bebas menyebarkan informasi, tidak menutup kemungkinan orang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi tidak benar ke seluruh belantara dunia. Informasi yang tidak benar inilah yang kita definisikan sebagai hoax.
Menilik dari asal muasal istilah “hoax” kita bisa menelusuri waktu kembali ke abad 18, di mana “hoax” berasal dari kata kerja “hocus” yang artinya menipu.
Jika kita mencoba meninjau motif seseorang membuat karangan informasi palsu, maka akan menjadi sangat menarik. Dibanding scam yang lebih bertujuan untuk meraup keuntungan dari sang korban, sang pembuat hoax tidaklah mendapatkan keuntungan secara materi. Salah satu dugaan adalah sebuah kepuasan sang pembuat apabila informasi palsunya mampu menyebar ke mana-mana, dan semakin banyak orang mem-forward ceritanya di milis-milis. Mungkin juga sang pembuat hanya berniat membuat lelucon yang kemudian menyebar tak terkendali. Dugaan lain adalah upaya mendiskreditkan suatu produk atau perusahaan, seperti pada contoh hoax produk Coca Cola atau teh botol Sosro. Atau mungkin saja mereka sengaja menyebarkan hoax melalui email dengan harapan mendapat daftar email-email pribadi orang.
Sebagai pengguna internet yang sering berpaparan dengan informasi, sudah sewajarnya memasang filter pada diri sendiri untuk tidak langsung mempercayai suatu informasi di dalam internet. Jika suatu hari menerima email atau membaca sebuah website dengan informasi yang kedengarannya sangat luar biasa, tidak ada salahnya mencoba mengecek kebenaran informasi itu di website yang mendedikasikan diri untuk memerangi hoax. Contoh websitenya seperti www.snopes.com atau www.hoax-slayer.com.
Ingatlah informasi yang Anda dapatkan dari internet bisa saja merupakan bohongan. Oleh karena itu selalu jeli dalam menerima informasi dan jangan langsung menyebarluaskan ke teman-teman sebelum Anda yakin kebenaran informasi tersebut.
FIND US