Asal Muasal Istilah “Bug” Sesungguhnya
January 15th, 2012, Written by: | Categories: Opinion, Programming

Tidak ada hari yang lebih indah bagi programmer ketika Anda sudah menyelesaikan sebuah modul dan bersiap-siap untuk pulang. Sayangnya, modul yang Anda buat tidak berjalan dengan semestinya. Rencana pulang tepat waktu hari ini, pun harus dibatal.

ffffuuuu

Reaksi Anda ketika menyadari harus lembur lagi

Ketika sebuah sistem tidak berjalan dengan semestinya maka kita sebutnya sebagai “bug” yang berarti kutu atau serangga. Konon pada tahun 1947 sebuah komputer primitif (Mark II) yang dikerjakan Grace Hopper tiba-tiba mengalami masalah. Setelah diinvestigasi, ternyata terdapat seekor bangkai ngengat di dalam komputer tersebut. Akhirnya ngengat itu pun diambil dan dicatat ke dalam pencatatan dengan ditulis “First actual case of bug being found.” (Kasus paling pertama serangga beneran ditemukan)

The First Bug

Catatan laporan ditemukannya bug pada Mark II

Kebanyakan orang percaya bahwa cerita di atas merupakan cikal bakal istilah “bug” digunakan programmer. Tetapi jika Anda jeli membaca komentar, maka Anda  bisa menangkap kesan bahwa istilah “bug” sebetulnya sudah digunakan sebelumnya. Dan pada kenyataannya, memang istilah “bug” sudah digunakan jauh-jauh hari sebelumnya.

Grace Hopper sendiri mengatakan bahwa istilah “bug” digunakan untuk mendeskripsikan masalah elektronik radar pada perang dunia 2. Istilah ini bahkan juga digunakan Thomas Edison untuk menjelaskan kecacatan pada suatu perangkat. Dan asal tahu saja, zaman dahulu masyarakat menggunakan istilah “bugs in a telephone cable” (bugs di dalam kabel telepon) untuk gangguan suara pada telepon.

Dari data yang berhasil didapatkan, penulis merasa istilah “bug” yang hari ini digunakan programmer untuk mendeskripsikan sesuatu berjalan tidak benar kemungkinan besar dicetus oleh Thomas Edison sesuai kutipan dari Pall Mall Gazette tanggal 11 Maret 1889. Bunyi aslinya kurang lebih seperti demikian:

Mr. Edison, I was informed, had been up the two previous nights discovering ‘a bug’ in his phonograph – an expression for solving a difficulty, and implying that some imaginary insect has secreted itself inside and is causing all the trouble.

Yang kurang lebih diartikan sebagai:

Seperti yang diinformasika kepada saya, Tuan Edison  menghabiskan dua malam untuk menemukan “bug” pada fonografnya – sebuah ungkapan untuk menyelesaikan kesulitan dan merujuk bahwa seekor serangga imajiner telah menyusup ke dalam fonografnya dan membuat masalah.

Di sini dapat penulis menarik simpulkan bahwa bug paling pertama bukanlah serangga nyata tetapi lebih merupakan sebuah serangga hasil imajinasi sang pembuat. Setujukah kalian?

More about: , ,

Leave a Reply