Bagi yang membenci JavaScript karena sintaksnya yang sangat sulit dibaca dan rawan kesalahan, maka mungkin CoffeeScript bisa menjadi alternatif menarik. CoffeeScript merupakan bahasa pemograman yang apabila di-compile akan menghasilkan JavaScript. Dengan demikian developer tidak perlu mengetik code Javascript yang penuh titik koma dan kurung kurawal ini.
Satu hal yang perlu diketahui adalah CoffeeScript tidak lain adalah JavaScript. Sehingga code apapun, pustaka apapun tidak bermasalah dipakai bersamaan dengan CoffeeScript. Cara penggunaannya juga sederhana, programmer tulis coding bahasa CoffeeScript dengan file dengan ekstensi .coffee (ya, sangat panjang sekali). Kemudian dengan menggunakan compiler yang sudah diberikan akan menghasilkan code JavaScript yang rapih dan bersih.
Beberapa orang yang telah ketagihan menggunakan CoffeeScript konon tidak akan berpaling kembali ke JavaScript. Apakah kelebihan bahasa ini sehingga membuat ketagihan?
Kelebihan utama CoffeeScript adalah membuat code menjadi lebih gampang dibaca. Misalkan perhatikan code CoffeeScript di bawah ini:
restaurants = ['Fridays', 'Applebees', 'Chilis'] for restaurant in restaurants alert restaurant
dan bandingkan dengan coding JavaScript yang setara:
var restaurant, restaurants, _i, _len; restaurants = ['Fridays', 'Applebees', 'Chilis'] for (_i = 0; _len = restaurants.length; _len < _i; _i++) { restaurant = restaurants[_i]; alert(restaurant); }
Bisa dilihat, CoffeeScript menulis lebih singkat dan lebih rapih dibandingkan JavaScript pada umumnya.
Selain itu, CoffeeScript memiliki kelebihan seperti :
- Menulis code jauh lebih gampang untuk kasus seperti inheritance, class dan lain sebagainya
- Code JavaScript yang dihasilkan rapih dan lolos pengecekan JSLint
- menulis code jauh lebih cepat
Tetapi ada juga yang kurang setuju untuk menggunakan CoffeeScript menggantikan JavaScript. Beberapa alasannya :
CoffeeScript walaupun bahasanya indah dan gampang dibaca tetapi bukan berarti gampang dimengerti. Ryan Florence memiliki penjelasan yang sangat baik tentang ini. Walaupun code seperti ini gampang dibaca, bagi programmer yang terbiasa membaca coding mungkin akan terasa aneh jika membaca code seperti begini:
wash plate, brush, sink for key, plate of dishes when plate.dirty if meal.status is 'done'
Selain masalah itu beberapa massalah lain seperti:
- Harus dikompilasi dulu supaya menjadi JavaScript
- Sejauh ini tidak bisa di-debug langsung
- Bahan untuk mempelajari bahasa ini masih minim saat ini
- Bahasa ini terus mengalami improvisasi yang artinya terus berubah, sedangkan JavaScript cukup statik.
Jika Anda bertanya apakah perlu belajar CoffeeScript? Berdasarkan pengamatan penulis akan antusiasme developer (CoffeeScript menempati urutan pertama di GitHub sebagai projek yang paling banyak diperhatikan) maka CoffeeScript memang pantas untuk dipelajari. Tetapi apakah CoffeeScript akan menjadi standar de facto di masa akan mendatang, penulis merasa tidak akan. Anda tetap harus menguasai JavaScript walaupun belajar CoffeeScript.
wah harus cobain nih, sepertinya menarik,.
thanks infonya, saya mau belajar coffeescript juga
Thanks infornya Gan
Bahan untuk mempelajari bahasa ini masih minim saat ini
Di gugel ada bang
postingan ini dibuat tahun 2011 gan, jdi maklum kl waktu itu msh jarang buat cari tutorialnya