JavaScript hingga hari ini merupakan satu-satunya bahasa yang paling dominan dijalankan di dalam World Wide Web. Untuk menambahkan efek keren di Web sudah pasti memanfaatkan JavaScript. Bahasa ini sudah muncul semenjak 1995, pada masa-masa perang browser pertama dengan bernama LiveScript, ciptaan Netscape. Belakangan Netscape mengubah namanya menjadi JavaScript dengan harapan bisa mendapat percikan pamor dari Java yang waktu itu sedang booming, walaupun bahasa ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Java.
Banyak orang yang membenci bahasa ini. Terutama programmer Web yang sudah terbiasa menulis code dalam bahasa Java, PHP atau sejenisnya. Kalau begitu, mengapa penulis bisa mengatakan bahwa JavaScript merupakan bahasa masa depan?
JavaScript tidaklah seburuk yang diduga
JavaScript sangat fleksibel dan bebas. Dia hampir menerima code apa saja yang diketik programmer, tetapi terkadang hasilnya malah tidak sesuai dengan harapan. Contohnya, kita boleh saja menulis code JavaScript tanpa menambahkan titik koma (;) karena JavaScript akan secara otomatis menambahkan titik koma. Masalahnya, terkadang JavaScript salah menaruh titik koma, sehingga hasil program yang dijalankan tidak sesuai harapan.
Programmer berpengalaman cenderung lebih senang kalau JavaScript menampilkan error untuk menjelaskan kalau dia melakukan kesalahan dibandingkan JavaScript melakukan perbaikan. Dan itulah salah satu alasan mengapa programmer dari bahasa lain cenderung membenci bahasa ini sedangkan pemula yang tidak pernah belajar bahasa lain merasa bahasa ini sangat mudah digunakan.
Tetapi penulis yakin, biasanya developer yang membenci JavaScript lebih dikarenakan dia tidak pernah mendalami bahasa JavaScript, melainkan menggunakan pengalamannya di bahasa lain untuk menulis JavaScript. Hanya karena sintak JavaScript mirip dengan C, sehingga orang-orang Java, PHP, C dan turunannya merasa mengerti JavaScript. Dan itulah sumber masalahnya, karena JavaScript terdiri dari bagian yang baik dan juga bagian yang buruk. Penulis yakin apabila developer mau meluangkan waktu untuk mendalami JavaScript maka akan menemukan keindahan JavaScript.
JavaScript merupakan salah satu pilar dalam HTML5
Untuk membuat aplikasi Web yang interaktif, maka kita tidak bisa meninggalkan JavaScript. Sebetulnya ada beberapa alternatif lain seperti Java Applet, Dart, Flash. Java Applet yang berbasis bahasa Java dapat melakukan berbagai hal di atas Web, sayangnya kurang populer. Dart merupakan bahasa pemograman baru dari Google, yang dirancang untuk menggantikan JavaScript. Dart masih sangat baru pada saat artikel ini diturunkan (diumumkan pada tanggal 10-12 Oktober 2011) dan lagipula sebagian besar kalangan developer Web kurang antusias menyambutnya. Sedangkan Flash sebetulnya sudah sangat mapan. Hanya saja Flash perlu plugin dan tidak semua browser mobile mendukung Flash out-of-the-box.
Oleh karena itu, JavaScript merupakan satu-satu bahasa yang akan tetap menjadi dominan untuk beberapa tahun kedepannya untuk membuat aplikasi Web interaktif dan terintegrasi dengan baik dengan objek-objek Web (DOM).
JavaScript semakin hari semakin cepat
Salah satu kendala JavaScript adalah prosesnya yang relatif lambat. Tetapi masalah ini dalam beberapa tahun kedepan akan hilang sepenuhnya. Saat ini saja, V8, JavaScript Engine Google yang bersifat Open Source terbukti mampu menjalankan JavaScript dengan kecepatan yang memuaskan. Firefox pun tidak ketinggalan dengan terus melakukan improvisasi pada JavaScript Enginenya pada versi ke 9. Microsoft pun tidak kalah dengan menggunakan engine Chakra pada IE 9-32 bit-nya mampu bersaing dengan Chrome dan Firefox. Di beberapa benchmark IE9 mampu melampaui Chrome. Microsoft tidak berhenti di situ saja, karena saat ini mereka sedang mempersiapkan IE 10. Dan dari beberapa benchmark membuktikan IE 10 lebih cepat dibandikan dengan browser lain dan bahkan lebih cepat lima kali lipat dari Chrome!
Kedepannya JavaScript akan berjalan secepat kita menjalankan program aplikasi native. Penulis rasa, para pengembang browser melihat kedepannya aplikasi berbasis Web akan semakin banyak, mengingat dukungan HTML5 terus meningkat sehingga meningkatkan efisiensi menjalankan JavaScript merupakan syarat mutlak untuk memenangkan persaingan antar browser.
Aplikasi berbasis Web HTML 5 sebagai alternatif native app
HTML 5 saat ini mungkin belum mampu menggantikan seluruh native app untuk komputer maupun mobile. Tetapi perkembangan ke arah sana semakin nyata. Mengembangkan aplikasi di beberapa platform (iOS, Android, BlackBerry OS, Windows Mobile) merupakan pekerjaan yang tidak gampang. Oleh karena itu mengembangkan aplikasi Web supaya dapat dijalankan platform manapun terkesan sangat menggiurkan.
Apabila suatu saat aplikasi berbasis HTML5 sudah menjadi pilihan paling populer untuk membuat aplikasi mobile, bahasa apakah yang harus dipelajari para developer? Tentu saja JavaScript. JavaScript bahkan akan menjadi bahasa yang paling umum untuk develop aplikasi di platform mana saja.
Melihat poin-poin tersebut, penulis cukup yakin kalau JavaScript yang dulunya dan, mungkin, saat ini masih dipandang sebelah mata, kedepannya akan menjadi bahasa yang paling banyak digunakan dan dipelajari orang.
FIND US