Sejarah Perang Browser Pertama
September 28th, 2010, Written by: | Categories: Internet

Perang browser bisa dilacak awalnya sejak Netscape Navigator dan Internet Explorer. Dua kubu itu berseteru memperebutkan pasar pengguna Internet yang ketika itu boleh dibilang tidak seberapa. Perlu diketahui bahwa browser pertama Netscape bernama Mosaic Netscape baru kemudian baru diubah menjadi Netscape Navigator. Mosaic kerap dianggap sebagai aplikasi browser pertama di dunia meskipun sebelumnya sudah ada WorldWideWeb alias Nexus yang merupakan browser pertama di dunia.

Dinosaurus Netscape Menginjak IE

Dinosaurus Netscape Menginjak IE

Mulai dari tahun 1995 World Wide Web telah menerima perhatian dari media masa. Netscape pada saat itu merupakan browser yang paling banyak digunakan orang, sedangkan Microsoft dengan lisensi Mosaicnya merilis Internet Explorer 1.0 bersama Microsoft Windows 95 Plus! di Agustus.

Pertempuran antar kedua browser ini dilakukan dengan saling mengeluarkan versi terbaru dengan tambahan segudang fitur. Sebab, dalam pertempuran tersebut jika ada yang memiliki fitur yang kurang akan dianggap ketinggalan. Selama perlombaan penambahan fitur selama itu akhirnya muncul tag Blink (membuat tulisan kedap-kedip), Marquee (tulisan berjalan), Font(mengatur huruf di HTML), Javascript (Microsoft menandingi dengan JScript). IE 3 sendiri, untuk pertama kalinya, dipersenjatai dengan kemampuan untuk mendukung implementasi Cascading Style Sheets (bahasa yang mengatur tampilan website di zaman sekarang).

Pada masa itu dikarenakan masing-masing terus menambah fitur dan bukannya mengikuti standar, sehingga antara satu browser dengan yang lainnya semakin jauh berbeda. Akibatnya pembuat website biasanya terpaksa memilih salah satu browser untuk membuat website. Jadi, masa itu tulisan ‘best viewed in Netscape’ atau ‘best viewed in Internet Explorer’ merupakan hal yang biasa.

Meski arena pertempurannya belum terlalu besar, persaingan kedua kubu Netscape dan Microsoft sudah sangat sengit. Pada bulan Oktober 1997 misalnya, pihak Microsoft meluncurkan Internet Explorer (IE) 4.0 dengan sebuah pesta besar-besaran di San Francisco. Malam hari setelah pesta, sekelompok orang yang diduga dari Microsoft berniat iseng dan meletakkan logo IE besar di halaman kantor Netscape.

Pihak Netscape, yang kerap bermalam di kantor, mengetahui akan aksi iseng tersebut dan memutuskan untuk melakukan “pembalasan”. Sebelum ada yang sempat melihat lambang huruf “e” warna biru itu mejeng di depan kantor Netscape, beberapa pegawai Netscape menggulingkannya, menuliskan “Netscape Now” dan meletakkan maskot mereka, seekor kadal bernama Mozilla di atasnya. Sebagai tambahan di kartu dino itu ditulis “Netscape 72, Microsoft 18″ yang merujuk ke persentase distribusi masing-masing browser. Akibatnya, muncullah insiden “Mozilla menginjak IE” yang terkenang sepanjang masa.

Rilis IE 4 merupakan salah satu penyebab keadaan berbalik. IE 4 terintegrasi dengan Microsoft Windows. Dibantu dengan sudah semakin banyaknya pengguna Windows, otomatis dengan membundel IE secara gratis ke dalam Windows, memukul telak Netscape. Alih-alih pengguna harus mendapatkan browser lain dengan mendownload atau instalasi lagi, karena IE sudah ada dari sononya. Sebagian besar orang mengecam langkah ini baik dari pihak profesional maupun industri IT.

Netscape kemudian mengambil langkah melawan kedigdayaan browser rakitan Microsoft. Misalnya pengaduan kasus monopoli yang untuk pertama kalinya diumumkan oleh Jaksa Agung Janet Reno pada Oktober 1997. Reno, berdasarkan pengaduan Netscape, menyatakan Microsoft telah melakukan pelanggaran atas UU Anti-Monopoli “Sherman Act 1890″ lantaran menggratiskan IE 3.0 yang dirilis pada bulan Agustus 1996 dan mengikatnya (bundled) pada sistem operasi Windows 95.

Berdasarkan pengadilan dan pemeriksaan bukti-bukti yang alot, akhirnya pada Juli 2001 Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat memerintahkan Microsoft untuk melepas ikatan antara IE dengan seluruh sistem operasi Microsoft, tanpa terkecuali. Walhasil, pengguna komputer kini dapat memilih, menginstal dan menghapus browser yang dikehendaki. Selain itu, Microsoft juga diharuskan menghapus kebijakannya mengenai keharusan para pembuat PC memasang icon IE di Start Menu saat menginstal sistem operasi Windows. Selain harus mematuhi keputusan-keputusan MA tersebut, pada Oktober 2001 Microsoft juga merevisi kebijakannya yang selama ini mengharamkan pengguna browser non IE untuk mengunjungi situs-situs populer yang dikelola oleh Microsoft Network (MSN).

Salah satu situs yang dikelola oleh MSN adalah Hotmail.com, situs layanan web mail gratis yang diakuisisi Microsoft pada bulan Januari 1998 . Dengan revisi tersebut, para pengguna browser non IE yang selama ini secara otomatis akan diarahkan ke tempat untuk mendownload IE apabila mengunjungi situs-situs MSN, kini tidak akan lagi mengalami pembedaan tersebut. Bayangkan saja, pengguna aktif e-mail Hotmail.com menurut Microsoft adalah lebih dari 100 juta anggota per bulan Mei 2001, meningkat berkali-kali lipat dari angka 9 juta anggota saat diakuisisi.

Sayang seribu sayang, keputusan MA Amerika tersebut sudah sangat terlambat! IE secara perlahan, namun pasti, menggerus pangsa pengguna browser Netscape. Sebenarnya IE 3.0 mengadopsi teknologi Netscape 2.0 yang dirilis pada Maret 1996, ditambah dengan kemampuan Visual Basic Script (VBS). Netscape 2.0 merupakan browser pertama yang mengusung teknologi frames, Java, Javascript, Plug-ins dan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Bahkan Microsoft saat peluncuran IE 3.0 menyatakan secara tegas bahwa 79% dari pengguna browser yang telah disurvei secara independen sebelumnya, lebih memilih menggunakan IE 3.0 beta 2 ketimbang Netscape beta yang dirilis pada bulan Juli 1996.

Gerusan tersebut makin parah ketika Microsoft pada bulan Oktober 1997 merilis IE 4.0 yang diikat erat pada desktop Windows 98 dengan teknologi Active Desktop. IE 4.0, dengan penampilan dan kemampuan yang sangat ditingkatkan dari pendahulunya IE 3.0, ditambah dengan teknologi ActiveX, menjadi senjata pamungkas yang akan mengakhiri dinasti Netscape. Netscape ditikam oleh IE, yang notabene adalah saudara kandungnya sendiri.

Bahkan langkah Netscape untuk menggratiskan semua browsernya, termasuk menggratiskan source codenya, terhitung sejak Januari 1998 tidak dapat berbuat banyak. Padahal, sebelum IE 3.0 dirilis, Netscape telah menguasai 80% pangsa pengguna browser di seluruh dunia. Untuk selanjutnya, versi demi versi terus berlanjut, menandakan perang browser yang berkepanjangan. Tentu saja perang yang tidak seimbang.

Perang Netscape dan Microsoft pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Microsoft sekitar tahun 1998. Berbagai faktor mendorong kekalahan Netscape, mulai dari dominannya Microsoft di pasar sistem operasi hingga kelemahan Netscape Navigator dari sisi teknis.

Meski sudah kalah, bukan berarti diam saja. Sebelum kematiannya, Netscape masih sempat menjalankan satu langkah yang terbukti efektif. Strategi ini yakni menerapkan Open Source, yaitu membuka kode penyusun Netscape kepada komunitas pengembang yang luas di dunia. Strategi nekat tersebut terbukti ampuh. “Almarhum” Netscape melahirkan yayasan yang menggunakan nama dari maskot tim Netscape, The Mozilla Foundation. Bersama-sama, sekumpulan software developer di Mozilla mengembangkan browser bernama Mozilla. Ironisnya, browser berlambang kadal raksasa itu juga dikritik karena memiliki ukuran yang besar dan memberatkan memori komputer. Ukuran besar itu terjadi karena Mozilla sebenarnya merupakan sebuah paket aplikasi yang terdiri atas browser, e-mail clien­t, dan editor HTML.

Tim Mozilla terus mengembangkan browsernya hingga suatu ketika mereka membangun ulang Mozilla menjadi Firefox atau nama lengkapnya Mozilla Firefox. Rubah api ini diibaratkan burung api phoenix yang bangkit dari abu-abu Mozilla dan Netscape.

Memang awalnya Firefox akan dinamai Phoenix, tetapi tersandung masalah hak cipta dan merek dagang. Nama Firebird pun sempat diajukan sebelum akhirnya dipilih nama Firefox. Awalnya Firefox diintip dengan kekhawatiran bahwa ia hanyalah si kadal raksasa yang berubah wujud. Namun kemudian, publik jatuh cinta pada browser yang ramping itu. Firefox menjadi pilihan banyak pihak.

Semenjak semakin populernya Firefox, akhirnya perang browser yang kedua dalam dunia IT dimulai…

Sumber :


www.chip.co.id
www.ericsink.com
www.wikipedia.org
home.snafu.de/tilman/mozilla/stomps.html
Donny B.U., M.Si. . “Serba-serbi Browser: Perang Puputan, Cikal-Bakal dan Alternatif”

More about: , ,

6 Responses to “Sejarah Perang Browser Pertama”

  1. Sejarah Internet Explorer | Computesta

    [...] pada satu masa pernah menjadi sumber derita para web developer. Dia pada satu masa pernah menjadi pemenang perperangan browser. Dia merupakan salah satu peserta utama dalam sejarah perkembangan internet dan web browser. Segala [...]

    Reply

Leave a Reply to Sejarah Perang Browser Kedua - Computesta Blog

Click here to cancel reply.