Jika kita menyinggung faktor demografis kebiasaan di Internet, seperti gender, umur, status dan lain sebagainya, akan banyak hal-hal menarik yang akan diketahui oleh kita. Misalnya ternyata pengguna Facebook tidak melulu anak muda, karena survei sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah pengguna Facebook yang berusia paruh baya juga sangat tinggi. Baru-baru ini, Nielsen mengeluarkan hasil penemuan mereka mengenai kebiasaan orang-orang dalam sosial media dan pengaruh branding pada orang.

Berikut merupakan snapshot hasil riset Nielsen yang menunjukkan wanita lebih aktif dibandingkan pria dalam hal jejaring sosial.

Dalam survei yang dirilis Nielsen, terlihat bahwa dalam segala hal yang menyangkut kegiatan media sosial, wanita lebih aktif dibandingkan pria. Misalnya, wanita lebih aktif meng-update blog mereka dibandingkan laki-laki. Selain itu mereka lebih aktif untuk mengikuti atau menjadi fans sebuah brand di jejaring sosial. Kemungkinan laki-laki untuk mengikuti sebuah brand lebih kecil 21% dibandingkan orang dewasa pada umumnya. Demikian juga mengenai menjadi fans seorang selebritis ataupun peluang memiliki akun jejaring sosial minimal satu atau lebih. Perempuan mendominasi semua hal topik survei yang diajukan Nielsen. Jadi, tidak mengherankan jika ternyata perempuan lebih mungkin membeli produk yang pernah diiklankan di Internet ataupun TV lebih tinggi 12% dibandingkan orang pada umumnya.

Penulis merasa perempuan pada umumnya cenderung loyal pada sebuah produk. Jadi ketika tertarik pada selebritis tertentu atau brand tertentu, mereka tidak akan ragu-ragu untuk mengikuti perkembangan mereka. Anda bisa memperhatikan bagaimana seorang fans wanita yang tergila-gila melihat artisnya. Kalau fans laki-laki berteriak histeris ketika bertemu bintang pujaannya sepertinya sangat jarang bukan?

Pernahkah Anda melihat laki-laki berbelanja sebanyak ini? Ini juga salah satu bukti mengapa perempuan cenderung mau mengikuti brand di jejaring sosial.

Laki-laki, jarang mau mem-follow suatu brand ataupun selebritis jika bukan sesuatu yang betul-betul mencerminkan dirinya. Mereka hanya akan mem-follow brand tertentu atau bintang selebritis tertentu jika dia merasa brand atau bintang itu betul-betul sesuai dengan gaya dan seleranya. Misalnya mem-follow brand prosesor AMD, atau menjadi fans grup band Queen.

Menurut penulis, ini bisa menjadi petunjuk bahwa perempuan menjadi pemegang kunci utama atas keberhasilan branding suatu produk di Internet. Wanita cenderung lebih sering aktif dalam jejaring sosial. Lagipula di survei yang lain, membuktikan mereka juga cenderung lebih aktif menjadi pembeli online dan digital brand. Oleh karena itu, jika ingin digital marketing produk Anda sukses? Jangan pernah abaikan faktor wanita di dalamnya, karena mereka kemungkinan bisa menunjang keberhasilan marketing Anda.

Anda memiliki pendapat lain?