Jika di negara luar sana ada komik The Oatmeals atau xkcd, maka di Indonesia ada komik tentang si Ayam dengan berbagai tema seputar Internet atau IT. Yup! Chickenstrip adalah komik karya asli orang Indonesia.

Orang yang berada di belakang Chickenstrip ini adalah Diki Andeas. Dia pertama kali membuat komik pada bulan Maret 2006. Sepertinya pada saat itu Internet-nya sedang lambat-lambatnya, sehingga dia pun menggambar komik. Dan topik komik perdana ini tidak jauh dari keadaannya saat itu, yakni soal koneksi Internet broadband yang lamban.

Komik Chickenstrip pada masa awal-awal.

Ada alasan kuat mengapa Diki memilih ayam sebagai tokoh utamanya. Semuanya berawal dari judul blog Diki yang bernama Dipatok Ayam. Awalnya dia hanya iseng menggambar seseorang bertopi ayam sebagai banner, tetapi akhirnya dia memutuskan untuk mencoba membuatkan komik untuk tokoh ayam itu. Lagipula, ketika dia pindah ke domain www.diki.or.id, orang-orang lebih mengenalnya sebagai “Diki si Dipatok Ayam”. Karakter ayam itulah yang pertama kali muncul di situs tersebut. Oh ya, asal tahu saja, tokoh ayam ini sebetulnya adalah programmer yang mengenakan kostum ayam. Namanya si Ayam. Tetapi penulis lebih percaya dia sebetulnya adalah ayam benaran.

Inilah foto Diki Andeas. Seperti yang terpampang di profil Google+ dan LinkedIn.

Diki belajar menggambar secara otodidak. Semenjak kecil sudah senang menggambar komik atau manga. Ilmu menggambar komiknya semakin terasah semenjak kuliah karena belajar-belajar dari Internet. Beberapa pembuat komik panutannya adalah Scott Adams sang pembuat Dilbert, Bill Watterson pencipta komik Calvin & Hobbes,  Adachi Mitsuru pengarang H2 serta Masashi Ueda penggambar Kariege-kun.

Foto Diki bersama orang yang mengaku-aku sebagai Diki. Kanan si Diki dan kiri orang yang mengaku dirinya sebagai Diki Andeas.

Diki hanya menggunakan aplikasi InkScape untuk membuat komik-komiknya. Bagi yang belum pernah mendengar aplikasi ini, InkScape adalah aplikasi open source yang fungsinya sama dengan Adobe Ilustrator. Pada awalnya dirinya menggunakan aplikasi itu dikarenakan tidak memiliki scanner. Tetapi belakangan dia menjadi terbiasa menggambar dengan InkScape. Tidak mengherankan mengingat Diki sendiri adalah seorang pendukung gerakan open source.

Komik Chickenstrip bisa dikenal luas juga tidak terlepas dari bantuan media sosial seperti Facebook dan juga sifat lisensi gambar komiknya sendiri sehingga memungkinkan orang bebas menyebarluaskan karyanya. Otomatis ketika seseorang memasang komik ini di forum atau di Facebook, akan mendorong semakin banyak orang mengenal si Ayam ini.

Selain menulis komik, pengarang yang kerap disapa Niwatori (alias Ayam dalam bahasa Jepang) ini juga telah menerbitkan buku. Judul buku pertamanya adalah “Why Did The Chicken Browse The Social Media?” Buku ini selain berisi komik-komik si Ayam, juga berisi artikel seputar media sosial dalam bahasa yang ringan dan lugas. Buku ini mendapat sambutan hangat terutama dari para fans Chickenstrip.

Mengapa ayam browsing media sosial? Penulis tidak tahu. Penulis hanya ingin makan ayam goreng.

Chickenstrip saat ini masih hanyalah kegiatan sampingan Diki, mengingat dirinya saat ini juga bekerja di salah satu perusahaan (didirikannya bersama rekan yang lain) yang bergerak di bidang pengembangan Web dan jaringan. Oleh karena itu, dirinya merasa masih harus menjaga hobi dan kegiatan sampingan ini tidak terlalu komersial. Supaya dia tidak perlu takut dikejar target ataupun stres kehabisan ide. Namun, tentu saja Diki juga memiliki mimpi akan ayam gendut berbaju merah ini. Dia berharap si Ayam bisa menjadi terkenal seperti halnya Garfield ataupun Pucca yang bisa muncul di berbagai merchandise. Penulis ikut mendoakan semoga impian Mas Diki tercapai

Ayo komikus Indonesia yang lain. Jangan mau kalah! Ciptakan webcomic yang bisa menyaingi webcomic luar negeri. Sebagai bonus silahkan melihat e-book gratis dari Diki untuk semuanya, yang berjudul “Chickenstrip: Why did the chicken watch The World Cup”.